Uraian : Herba tahunan, tinggi 60 cm. atau lebih, berambut. Ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari sampai setinggi lebih kurang 1400 m. dari permukaan laut, berasal dari Amerika dan Asia. Batang hijau kemerahan, berambut, membesar pada ruas percabangan, Daun duduk berhadapan, bertangkai, bentuk daun bulat telur sungsang sampai memanjang, dengan panjang 5-10 cm, lebar 2-5 cm, ujung meruncing warna hijau berambut kasar di bagian atas dan halus di bagian bawah, warna rambut putih. Bunga bentuk bonggol, warna merah tua keungu-unguan, seperti bola. (Ada yang berwarna putih). BAGIAN YANG DIPAKAI: Bunga atau seluruh tanaman, segar atau dikeringkan. KEGUNAAN: 1. Asthma bronchial, radang saluran napas acute dan menahun (acute dan chronic bronchitis). 2. Batuk rejan (Pertusis) 3. Radang mata, sakit kepala 4. Panas pada anak, mimpi buruk (night screaming). 5. Dysentery. PEMAKAIAN: 9-15 gram, rebus. PEMAKAIAN LUAR: Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian tubuh yang sakit atau direbus, untuk cuci. Dipakai untuk luka terpukul atau koreng. CARA PEMAKAIAN: 1. Asthma bronchial: 10 kuntum bunga direbus, ditambah arak kuning, minum secara rutine 3 kali. 2. Buang air kecil tidak lancar: 3-10 gr bunga direbus, diminum. 3. Panas pada anak (karena gangguan liver): 7-14 kuntum bunga segar direbus, minum. 4. Dysentery: 10 kuntum bunga segar ditambah arak kuning, rebus, minum. 5. Bronchitis chronis: Sudah dibuat obat suntik, disuntikkan pada titik akupunktur. 10% penderita, timbul rasa kering di tenggorokan setelah mendapat suntikan, tapi hanya sementara. |
0 komentar:
Posting Komentar